Selasa, 09 Oktober 2012

makalah budidaya kunyit


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Kunyit adalah tanaman herba yang banyak di jumpai di sekitar kita. Kunyit dapat digunakan sebagai obat sakit perut, memperbanyak asi, mengobati keseleo, memar dan yang lainnya. Kunyit merupakan tanaman yang tingginya bias mencapai 100 cm, batang semu, tegak, berwarna hijau kekuningan, berdaun tunggal, berakar serabut yang berwarna coklat muda. Penyebaran tanaman kunyit meliputi daerah tropis di Asia selatan, Cina Selatan, India, Taiwan, Indonesia, dan Filipina.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan di bahas adalah sebagai berikut :
a.       Bagaimana cara membudidayakan tanaman kunyit ?
b.      Bagaimana cara panen dan pascapanen kunyit?
c.       Bagaimana cara pemeliharaan tanaman kunyit ?
1.3  Tujuan
a.       Untuk mengetahui cara membudidayakan tanaman kunyit melalui beberapa tahap yaitu .
b.      Untuk mengetahui cara panen dan pascapanen pada kunyit
c.       Untuk mengetahui cara pemeliharaan tanaman kunyit
  

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi
Nama umum
Indonesia:       Kunyit, koneng (Sunda), kunir (Jawa)
Inggris:            Curcuma, indian saffron, yellow ginger
Melayu:           Kunyit
Vietnam:         Khuong hoang, nghe
Thailand:         Kha min
Pilipina:           Dilaw
Cina:    yu jin, jiang huang
Jepang:            Taamerikku, ukon
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus: Curcuma
Spesies: Curcuma longa L.
2.2 Deskripsi
Tanaman kunyit tumbuh dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.
2.3 Persyaratan Ekologis
Di Indonesia, sentra penanaman kunyit di Jawa Tengah, dengan produksi mencapai 12.323 kg/ha. Di India, Srilanka, Cina, Haiti, dan Jamaika dengan produksi mencapai > 15 ton/ha.
1. Iklim
a.       Tanaman kunyit dapat tumbuh baik pada daerah yang memiliki intensitas cahaya penuh atau sedang, sehingga tanaman ini sangat baik hidup pada tempat- tempat terbuka atau sedikit naungan.
b.      Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah yang memiliki curah hujan 1000-4000 mm/tahun. Bila ditanam di daerah curah hujan < 1000 mm/tahun, maka system pengairan harus diusahakan cukup dan tertata baik. Tanaman ini dapat dibudidayakan sepanjang tahun. Pertumbuhan yang paling baik adalah pada penanaman awal musim hujan. 
c.       Suhu udara yang optimum bagi tanaman ini antara 19-30 oC.
2. Media Tanam
              i.      Kunyit tumbuh subur pada tanah gembur, pada tanah yang dicangkul  dengan baik akan menghasilkan umbi yang berlimpah.
            ii.      Jenis tanah yang diinginkan adalah tanah ringan dengan bahan organik  tinggi, tanah lempung berpasir yang terbebas dari  genangan air/sedikit basa.
3. Ketinggian Tempat 
Kunyit tumbuh baik di dataran rendah (mulai < 240 m dpl) sampai dataran tinggi (> 2000 m dpl). Produksi optimal + 12 ton/ha dicapai pada ketinggian 45 m dpl. 

2.4   Teknik Budidaya
a.   Lokasi Tumbuh
               kunyit dapat tumbuh didaerah tropis dan subtropics mulai dari ketinggian 240 m diatas permukaan laut hingga 2.000 m di atas permukaan laut. Daerah dengan curah hujan 2.000 – 4.000 mm/tahun merupakan tempat tumbuh yang baik bagi kunyit. Kunyit jugs dapat dtumbuh di daerah dengan curah hujan kurang dari 1.000 mm/ tahun, tapi diperlukan pengairan yang cukup dan tertata dengan baik.
      Jenis tanah yang diinginkan tanaman kunyit adalah tanah ringan dengan bahan organik yang tinggi, seperti tanah lempung berpasir yang terbebas dari genangan air. Tanaman ini dapat hidup di daerah yang memiliki intensitas cahaya matahari penuh atau di daerah yang ternaungi. Kunyit dapat pula ditanam tumpang sari dengan padi gogo, jagung, singkong, kacang merah, atau lainnya.
b.      Penyiapan Lahan.
               Pada lahan dengan intensitas cahaya penuh, pengolahan tanah dilakukan dengan membalikan lapisan olah tanah bagian atas dan bawah dengan bajak atau pacuul. Bongkahan-bongkahan tanah di hancurkan dan digemburkan lalu diratakan. Saluran air dibuat di sepanjang bendungan dengan tinggi 22-25 cm dan lebar 45-50cm. pada bendengan di buat garitan atau alur-alur tanam. Jarak antar tanam dibuat dengan ukuran 50cm x 50 cm, 60cm x 60 cm, atau 75 cm x 50cm. pada lubang-lubang tanam atau alur-alur tanam sebaiknya diberi pupuk kandang sebulan sebelum penanaman dengan dosis 2-3 kg pupuk kandang dan diaduk dengan tanah secara merata.
c.      Perbanyakan kunyit dapat dilakukan secara vegetative fengan memecah rimpang menjadi tunas, tunas baru dan dengan biji. Namun, pada umumnya petani melakukan perbanyakan tanaman dengan rimpang.
               Untuk mendapatkan pertanaman di lapangan yang seragam sebaiknya rimpang-rimpang yang akan di tanam sebaiknya ditunaskan lebih dahulu. Untuk bahan bibit sebaiknya dipilih rimpang primer. Selain itu, untuk bahan bibit dapat juga digunakan cabang-cabang rizoma yang mempunyai satu atau dua mata tunas. Cara lain untuk mendapatkan bibit adalah dengan memotong rimpang tua yang baru di panen di keringkan di bawah sinar matahari selama 4-5 hari setiap potongan rimpang mengandung 2 mata tunas. Sebelum ditunaskan, potongan rimpang direndam dalam agrimisin  0,1 % selama kira-kira 4 jam lalu di angin-anginkan. Penunasan kunyit dilakukan seperti jahe, yaitu dimedia jerami yang kelembabbanya selalu diatur dengan penyiraman yang rutin. Penunasan dilakukan antara 1-3 minggu. Bibit dengan pertumbuhan tunas yang seragam dan sehat diseleksi untuk kemudian di pindahkan ke lahan penanaman.
d.      Penanaman.
Awal musim hujan merupakan saat yang tepat untuk melakukan penanaman kunyit. Penanaman dapat juga di lakukan saat musim kemarau.
Rimpang dari persemian di tanam di lubang tanam pada kedalaman 2-5 cm dengan tunas mengarah ke atas. Selanjutnya rimpang ditutup dengan tanah halus agar pertumbuhan tunas tidak terganggu.
e.      Pemupukan
disamping pupuk kandang  yang diberikan saat tanam untuk mendukung pertumbuhan vegetative kunyit membutuhkan pupuk buatan. Pupuk urea di berikan dengan dosis 300 kg yang diberikan dua kali. Yaitu ½ dosis pada saat tanam dan ½ dosis lainnya diberikan pada umur empat bulan setelah tanam. Untuk memacu pertumbuhan akar dan jumlah anaknya di berikan pupuk TSP atau SP-36 sebanyak 200 kg/ha. Untuk memperkokoh batang dan meningkatkan kualitas rimpang dibutuhkan pupuk KCL sebanyak 300 kg/ha. Kedua jenis pupuk tersebut diberikan semuanya pada saat tanam.
f.       Pengendalian Hama dan Penyakit
hama penggerak rimpang merupakan hama yang menyukai tunas-tunas yang baru tumbuh. Gejala serangan menunjukan pada daun tampak kuning kemudian luruh. Apabila tanaman di bongkar maka rimpang tampak seperti di kerat. Pengendalian hama tersebut dilakukan dengan furadan sesuai dengan dosis yang diajukan.
2.2.  Pemeliharaan Tanaman.
         Sekitar 1-2 sesudah tanam sebaiknya dilakukan penyiangan gulma dan tumbuh pengganggu lainya. Penyiangan di lakukan secara manual dengan tangan atau menggunakan gacok atau alat sejenisnya.
         Penyiangan harus dilakukan dengan hati-hati agar perakaran di sekitar rumput tidak terganggu. Bersamaan dengan penyiangan, permukaan tanah di sekitar rumput sebaiknya di bumbun dengan tanah dari  saluran air agar rimpang yang diatas tidak keluar dari permukaan tanah. Pembumbunan sebaiknya dilakukan sebulan sekali.
2.5.  Cara Panen dan Pascapanen Tanaman Kunyit.
         Masa panen tanaman kunyit umumnya dilakukan pada umur 8-10 bulan setelah penanaman, namun ada juga petani yang memanen kunyit pada umur 12-18 bulan. Tanda-tanda tanaman kunyit yang sudah siap di panen dapat dilihat berdasarkan penampilan daun yang sudah kering tan luruh ke tanah. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan garpu tanah yang dibenamkan disekitar rumput dan bongkahan rimpang diangkat secara perlahan.
         Cara panen ini dapat menjaga rimpang kunyit yang dipanen agar tetap utuh dan tidak patah. Selanjutnya rimpang kunyit dibersihkan dari tanah yang melekat dan disusun pada wadah dari kayu atau keranjang bumbu untuk mengurangi resiko patahnya rimpang kunyit.

  
BAB III
PENUTUP
3.1.   Kesimpulan.
Dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
  1. Kunyit adalah tanaman herba yang banyak dijumpai disekitar kita yang dapat digunakan sebagai obat.
  2. Kunyit adalah tanaman yang di gunakan sebgai obat sakit perut, memperbanyak ASI, mengobati keseleo, memar dan yang lainnya.
  3. Kunyit adalah tanaman yang memiliki batang semu, tegak, berwarna hijau kekuningan, berdaun tunggal, berakar serabut, yang berwarna coklat muda.
3.2.      Saran.
              Kita sebagai  makhluk hidup hendaknya memelihara lingkungan dengan baik karena lingkungan sangat penting peranannya dalam keterikatan dengan makhluk hidup. Oleh karena itu, kita dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat lepas dengan keterkaitan pada lingkungan, dan sumberdayanya.













DAFTAR PUSTAKA

Hermani dan Sri Yuliani, ASPEK pascapanen  dan pengembangan fitofarmaka tanaman obat Prod. Forum Konsultasi strategi dan koordinasi pengembangan agroindustri tanaman obat, Balktro (Bogor :1995).
Hargono, D. Vademakum Bahan obat alam (Jakarta :Depl kesehatan Republik Indonesia, 2989).



1 komentar:

  1. Artikel Kesehatan   |  Kunyit  |  Ginseng Jawa  |  Lidah Buaya  |  Daun Saga

    Kunyit dapat digunakan sebagai obat sakit perut, memperbanyak asi, mengobati keseleo, memar dan yang lainnya

    BalasHapus