Selasa, 09 Oktober 2012

PROPOSAL PENELITIAN TANAMAN CABAI RAWIT


PROPOSAL PENELITIAN TANAMAN CABAI RAWIT
A.          Latar Belakang
Tanaman cabai rawit dalam bahasa latinnya Capsicum Frustescens L. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, yang menyukai daerah kering dan ditemukan pada ketinggian 0,5 – 1.250 meter di atas permukaan laut. Bagi   masyarakat   Indonesia,   buah   cabai   merupakan   salah   satu   bahan   yang  tidak    bisa  dipisahkan     dengan    masakan     sehari-hari. Di dalam cabai rawit tiap 100 gram mengandung 103 kal energi, 4,7g protein, 2,4 g   lemak,   19,9g   karbohidrat,   45mg   kalsium,   85mg   fosfor,   11,050SI   vitamin   A, 70mg vitamin C (Husna Amin,2007). Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid atsiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat   untuk   melancarkan   aliran   darah   serta   pematirasa   kulit.   Biji   cabai   rawit mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid.
Tumbuhan cabai yang mulanya kecil tumbuh menjadi besar seiring dengan berjalannya waktu dan perlakuan yang diperolehnya. Pertumbuhan yang dialami oleh tumbuhan cabai tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pemberian nutrisi. Dalam hal ini adalah jenis pupuk.
Oleh karena itu kami memilih pengaruh pupuk terhadap pertumbuhan batang tanaman cabai sebagai objek penelitian kami.
B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apakah jenis pupuk mempengaruhi pertumbuhan batang tanaman cabai rawit?
2.      Apa pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan batang tanaman cabai rawit?
C.   Hipotesis
Jenis pupuk mempengaruhi pertumbuhan batang tanaman cabai rawit.
D.   Identifikasi Variabel
a.       1. Variabel bebas: Jenis pupuk
2. Definisi operasional variabel bebas :
Jenis pupuk dibedakan pada setiap pot yang telah diisi biji tanaman cabai rawit. Pupuk-pupuk yang digunakan, yaitu: pupuk NPK, pupuk kandang, dan pupuk urea.

b.      1. Variabel kontrol:
-          intensitas cahaya
-          jenis tanah
-          suhu
-          jumlah air
-          jenis tanaman cabai
-          waktu pemberian pupuk
-          jumlah pupuk
-          kelembapan
2. Definisi operasional variabel kontrol :
Semua variabel kontrol diperlakukan sama.
c.       1. Variabel terikat: kecepatan pertumbuhan batang tanaman cabai
2. Definisi operasional variabel terikat :
Pertumbuhan tanaman cabai diukur setiap hari dengan menggunakan mistar.
E.   Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan batang tanaman cabai.
F.    Manfaat Penelitian
1.      Sebagai masukan kepada para petani cabai tentang jenis pupuk yang dapat mempercepat laju pertumbuhan batang tanaman cabai.
2.      Melatih cara berpikir kritis dan ilmiah serta mengasah kemampuan bereksperimen secara ilmiah.

G.  Langkah Percobaan
1.      Seleksi biji cabai dengan cara merendam biji cabai yang akan ditanam ke dalam air.
Amati biji. Jika biji tenggelam,maka biji itu yang baik untuk ditanam. Sedangkan jika biji tersebut terapung maka biji tersebut kurang baik untuk ditanam.
Jadi pilih biji yang tenggelam.
2.      Jemur biji cabai yang telah dipilih selama 24 jam.
3.      Siapkan media yang diperlukan untuk penanaman biji cabai seperti pot, tanah, biji, dll.
4.      Masing – masing pot diberi tanda A, B, dan C
5.      Tanam biji cabai pada pot yang telah diisi oleh tanah dengan takaran yang sama.
6.      Beri pupuk yang berbeda ke dalam masing – masing pot.
7.      Amati dan catat pertumbuhan tanaman cabai pada masing – masing pot setiap hari.
H.  Alat dan Bahan
1.      Alat:
-  pot
-  sekop
-  penggaris
-  alat tulis
            - benang
2.     Bahan :
-  15 biji cabai
-  tanah
-  pupuk buatan: NPK dan Urea
-  pupuk alami: pupuk kandang
-  air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar